Monday, May 30, 2011

My brother's Big Fat Indian Wedding.......

Phera's are the most important part of the marriage....
The couple sits with the bride's parents in front of a small pyre....fire is considered the most purifying force in the Hindu culture.... no God plays a part in the Hindu marriage( everyone's customs even in Hindu's are different but this is how it is in ours) but instead the fire is the ultimate witness of the marriage.....
The couple chants Mantra's in front of this pyre, go around the pyre in one full circle...throw the ashes that they are holding together in their hands in the pyre and sit again...this they do 7 times, each time, going around a circle, chanting mantra's and throwing of ashes, signifies one lifetime....Hindu's get married for 7 lifetimes!!!! this lasted 5 hours...then was Vidayi and finally we were ready to take the bride back home...the whole ceremony lasted 14 hours!





I was exhausted....this is after dinner and the actual marriage..the most imp part...Phera's are just beginning...I could have slept for at least 48 hours at this point but it still had 8 more hours to go...

Marriage Day....
An Indian wedding is divided into four main parts which happen on the same day...
Varmala, where the bride and groom exchange garland of flowers...this in itself lasts about 5-6 hours as everyone comes to greet the newly wed couple on the stage...
Next is dinner( thank God)
Phera's where bride and groom exchange vows and go around fire
Vidayi where the girl says her good byes to her family as in Indian culture her family is now the grooms family and she has to say her final goodbyes( this is the part i think is the saddest part of the whole affair......tha's another story...i don't want to get into right now....)





The next ceremony was Mendhi which means Henna on feet and legs...this is what i enjoyed the most as henna was so cooling in a temperature that was bordering insanity...I think it was about 110 F that day, the guy who did our Mendhi has been doing it for 35 years...he said he started doing it professionally when he was six....there were about 40 of us who got mendhi done that day including my brother......
Next ceremony after this is Haldi....where a Ubtan of turmeric mixed with some other powders is applied on body by relatives of the groom ( i am describing all the ceremonies from the grooms side...till this point we have nothing to do with ceremonies from the brides side, she has her own stuff she is going through) this signifies the birth of a new life as turmeric is considered purifying...i am not sharing any pics of this as they are quite something....





Landing in India the first thing I had to do was decide on a dress.....which in itself is not an ordinary task given that just had 3 days remaining till the marriage, so it was kind of an emergency, I had an opportunity to go into Old Delhi where things are still done in old ways, usually the floors of the shop are lined with thin mattresses...you take off you shoes sit behind whoever the shop keeper is attending to at that moment and then proceed whenever your turn comes.
The endless array of merchandise is on the walls and you just point to whatever you like.....
No visit is complete in India without encountering a herd of Cows and bulls...
The poster says...this is the lane in which President Obama visited.
My dress came in its own suitcase......









As a lot of you know that I am currently in India for my brother's wedding.....
Indian weddings are quite something, it will be impossible for me to describe however hard I try to explain the amazing amount of rituals and customs everyone has to go through.....( aka the mother, the father, sister, brother, Groom and bride, aunts and uncles, everyone is involved in some way or the other between a marriage of two people) but I have decided to share a few things that i had to go though.
The marriage was on May 12th but finally last night( May 30th ) every custom and tradition and dinner and lunch and goings and comings are over and done with.....seriously....

Semua Hal Tentang Perceraian

Perceraian adalah berakhirnya suatu pernikahan. Saat kedua pasangan tak ingin melanjutkan kehidupan pernikahannya, mereka bisa meminta pemerintah untuk memisahkan. Selama perceraian, pasangan tersebut harus memutuskan bagaimana membagi harta mereka yang diperoleh selama pernikahan (seperti rumah, mobil, perabotan atau kontrak), dan bagaimana mereka menerima biaya dan kewajiban merawat anak-anak mereka. Negara memiliki hukum dan aturan tentang perceraian, dan pasangan itu dapat diminta maju ke pengadilan.

Bagi pasangan yang ingin mengajukan gugatan cerai persiapan dan persyaratannya adalah :

1. Mengumpulkan bukti-bukti perkawinan, seperti:
a. buku nikah;
b. akta kelahiran anak-anak (jika punya anak);
c. Kartu Tanda Penduduk (KTP);
d. Kartu Keluarga (KK)
e. bukti-bukti kepemilikan aset (rumah/mobil/buku tabungan);
2. Membuat kronologis permasalahan;
3. Membuat gugatan cerai;
4. Persiapan biaya pendaftaran gugatan;
5. Mendaftarkan gugatan cerai di pengadilan berwenang.
6. Mempersiapkan dua orang saksi.

Perlu diketahui bahwa untuk yang beragama Islam (nikah secara muslim) jika ingin bercerai maka gugatan cerainya diajukan di Pengadilan Agama, sementara bagi yang non-muslim jika ingin bercerai diajukannya di Pengadilan Negeri.

Urutan sidang perceraian di Pengadilan Agama adalah :

1. Sidang kelengkapan berkas-berkas, pembacaan gugatan dan usaha perdamaian;
1.1. Diikuti dengan acara mediasi ke-1;
1.2. Mediasi ke-2.
2. Sidang hasil mediasi
3. Sidang jawaban;
4. Sidang replik;
5. Sidang duplik;
6. Sidang pembuktian dari penggugat;
7. Sidang pembuktian dari tergugat;
8. Sidang kesimpulan; dan
9. Sidang putusan.
10. Pembacaan ikrar talaq (jika yang ajukan gugatan cerai adalah suami).


Urutan sidang perceraian di Pengadilan Negeri adalah :

1. Sidang kelengkapan berkas-berkas, pembacaan gugatan dan usaha perdamaian;
1.1. Diikuti dengan acara mediasi ke-1;
1.2. Mediasi ke-2.
2. Sidang hasil mediasi;
3. Sidang jawaban;
4. Sidang replik;
5. Sidang duplik;
6. Sidang pembuktian dari penggugat;
7. Sidang pembuktian dari tergugat;
8. Sidang kesimpulan;
9. Sidang putusan.


Dampak Perceraian

Perceraian sering menimbulkan tekanan batin bagi tiap pasangan tersebut. Anak-anak yang terlahir dari pernikahan mereka juga bisa merasakan sedih bila orangtua mereka bercerai. Namun, banyak sumber daya yang bisa membantu orang yang bercerai, seperti keluarga besar, teman-teman, terapi, konsultan, buku, dan DVD.


Alasan Perceraian

* Perbedaaan prinsip atau ketidak cocokan adalah alasan perceraian rumah tangga yang paling sering diungkapkan oleh pasangan suami istri. Hal yang paling penting dalam pernikahan adalah bagaimana menyikap perbedaan tersebut, bukan malah membesar-besarkan perbedaan hingga menimbulkan perceraian yang sangat merugikan banyak pihak.

* Kejenuhan, berkurang atau bahkan sudah tidak ada lagi rasa kasih sayang diantara pasangan suami istri, merupakan salah satu alasan perceraian yang sering diungkapkan.

* Salah satu pasangan tidak mampu memberikan seorang keturunan atau anak (mandul). Tak jarang suami istri yang memutuskan untuk mengakhiri rumah tangga dengan alasan seperti ini.

* Adanya orang atau pihak ketiga. Yang dimaksud dengan pihak ketiga bisa berarti ada perselingkuhan, suami berniat untuk poligami atau mertua tidak menyukai menantunya karena alasan tertentu. Kondisi seperti ini bisa memicu perselisihan antar pasangan suami istri dan bisa menyebabkan perceraian.

* KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga merupakan alasan perceraian yang cukup banyak di Indonesia. Kekerasan bisa berupa fisik maupun mental, dan tindak kekerasan ini bisa dilakukan oleh pihak suami maupun istri.

* Salah satu alasan perceraian yang juga cukup banyak adalah karena masalah ekonomi. Umumnya, bila suami tidak mampu menafkahi istri, maka perceraian bisa sangat mudah terjadi.


Tips Menghindari Perceraian

* Sikap menerima pasangan apa adanya adalah kunci untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Pasangan suami istri yang harmonis tentu akan terhindar dari perceraian.

* Tidak egois merupakan sifat paling penting dalam berumah tangga. Sikap saling mengalah, meminta maaf dan memaafkan adalah kunci penting dalam berumah tangga.

* Sikap tidak egois bukan hanya ditujukan terhadap pasangan, tapi juga pada anak hasil perkawinan. Pasangan suami istri tidak sepantasnya memikirkan kepentingan pribadi dan menuruti ego masing-masing untuk bercerai.

Pikirkanlah masa depan anak, bagaimana mental, kejiwaan anak, atau hal-hal buruk apa saja yang bisa terjadi padanya bila orang tuanya sampai bercerai.


Dari Abdullah Ibnu Umar; dari Nabi saw bersabda : " Perbuatan halal yang paling dibenci Allah adalah thalaq (cerai) ". (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan al-Baehaqy)


Halal yang dibenci Allah
Melalui sabdanya Nabi saw memberikan peringatan keras kepada ummatnya untuk tidak menjadikan mainan urusan perceraian, meskipun bercerai itu bukanlah perbuatan yang diharamkan, akan tetapi perceraian yang tidak didasari dengan niat karena Allah dan dibingkai dengan ibadah akan menjadi kehinaan dimata Allah dan dimata manusia.


referensi artikel http://www.masalahperceraian.com,http://www.anneahira.com,http://abdulrahmansakka.blogspot.com

By : http://nagapasha.blogspot.com

Mengenang Mainan Masa kecil

Perubahan mainan anak-anak merupakan sebuah terobosan baru untuk menjadikan mainan lebih disukai oleh anak-anak sekarang. Memang dengan perubahan ini akan banyak mempengaruhi tingkat kreatifitas anak.

Buat yg lahir awal taun 80-90an mungkin masih inget sama mainan zaman kita kecil dulu. Ketika belum ada PS apalagi komputer, channel tv cuma ada satu TVRI doang...Sekedar untuk mengingat mainan masa kecil, Saya coba simpan KENANGAN itu diblog ini seperti:

Bebeletokan




Bebentengan


Bedil Jepret


Bekel


Congklak


Eggrang


Gala Asin


Gambar


Gatrik


Gimbot


Gimbot Air


Gimbot Tetris


Karambol



Kapal-Kapalan


Kelereng



Layangan


Lipat Kertas


Lompat Karet


Ngadu Cupang


Ngadu Biji Karet


Ngadu Kemiri/Muncang


Nintendo


Parasut


Petak Umpet


Tamiya


Taplak Gunung


Ular Naga


Ular Tangga


Yoyo


By : http://nagapasha.blogspot.com